
Koordinator Kopertis Wilayah V Budi Santosa Wigyo Sukarto mengatakan, banyaknya peluang wirausaha di Yogyakarta bisa dilihat dari orang yang menempuh pendidikan di kota pelajar ini.
“Banyak mahasiswa baik dari dalam maupun luar Yogyakarta. Kemudian tingkat pengeluaran mereka paling banyak untuk konsumsi dibandingkan untuk kepentingan kuliah. Sekira 70 persen pengeluaran para mahasiswa untuk konsumsi sedangkan untuk biaya kuliah sekira 30 persen,” kata Budi dalam Pembekalan dan Pelatihan bagi Peserta Program Mahasiswa Wirausaha 2010 di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), belum lama ini.
Budi menambahkan, banyak peluang untuk memulai usaha. Namun ketika memperoleh peluang, jangan gunakan peluang tersebut untuk diri sendiri melainkan juga dimungkinkan untuk orang lain.
Dijelaskannya, ketika sebuah usaha sudah dimulai pada akhirnya nanti akan menemui sebuah kompetisi dengan pelaku usaha lainnya. Namun jangan sampai dalam kompetisi tersebut kemudian membuat produk yang berbahaya. Misalnya membuat bakso yang dicampur formalin atau lainnya. Nantinya, menurut Budi, melalui program Mahasiswa Wirausaha ini mahasiswa dapat belajar untuk menyelesaikan masalah.
“Ketika dalam berwirausaha tersebut menemukan masalah, mereka dapat menghadapi dan menyelesaikannya. Selain itu mereka akan belajar perencanaan, berkomitmen serta bertanggung jawab,” tegasnya.
Sementara itu Dosen Fakultas Ekonomi UMY Gita Danupranata ketika memberikan pelatihan mengenai manajemen keuangan, menjelaskan pentingnya laporan keuangan dalam proses wirausaha. Manajemen keuangan tersebut berisi keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan mengalokasian dana tersebut.
“Melalui manajemen keuangan yang baik akan dapat dilakukan sebuah perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian sistem keuangan dalam usaha yang dilakukan,”tambah Gita.(okezone.com)