
Di Universitas Gadjah Mada (UGM) misalnya, mata kuliah wirausaha kini tidak lagi menjadi mata kuliah wajib jurusan, tetapi telah menjadi mata kuliah wajib Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). “Penerimaan kampus untuk mencetak pengusaha-pengusaha baru sudah cukup baik,” ujar pengusul mata kuliah kewirausahaan di FEB UGM Sahid S Nugroho, seperti disitat dari situs UGM, Senin (24/1/2011).
Ada beberapa tingkatan dalam proses pembelajaran kewirausahaan yaitu menumbuhkan kewirausahaan, menanamkan nilai-nilai kewirausahaan, serta mengajarkan kewirausahaan. Tingkatan tersebut tidak lepas dari segitiga pembelajaran kewirausahaan yang antara lain meliputi aspek kognitif, pembelajaran inovatif, psikomotor, dan afektif.
Pelaksanaan mata kuliah kewirausahaan sendiri terhambat berbagai kendala selain minimnya minat mahasiswa menekuni wirausaha. Di antaranya, kurikulum yang tidak mendukung, serta kesulitan mendesain rancangan perkuliahan dan instrumen pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Sahid menyarankan, agar mata kuliah kewirausahaan tersampaikan dengan baik, doseng pengampu mata kuliah tersebut setidaknya memiliki pengalaman langsung tentang dunia wirausaha. Untuk menumbuhkan minat mahasiswa, dia mengusulkan agar kampus menyediakan fasilitas bisnis start up sebagai modal awal bagi mahasiswa.
“Bentuknya bisa berupa infrastruktur seperti pembiayaan, pusat bisnis, online store untuk promosi, hingga berupa koneksi bisnis secara riil,” ujar Sahid menjelaskan.
Minat tersebut juga perlu ditingtkatkan dengan menumbuhkan motivasi mahasiswa untuk menjadi wirausaha. Mereka perlu diyakinkan, bahwa kekhawatiran akan ketidakpastian karir dalam dunia wirausaha bisa diminimalisasi. Salah satu caranya, ujar Sahid, adalah dengan mengenalkan para mahasiswa dengan pengusaha sukses atau pengusaha kelas Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
"Dengan demikian, mahasiswa bisa bergaul dan belajar langsung bagaimana menjalankan sebuah bisnis dengan pelaku UKM atau pengusaha sukses. Mereka bisa 'nyantri' kepada para pengusaha itu untuk memperdalam ilmunya," ujar Sahid menambahkan.