Peneliti Senior Astronomi dan Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Prof. Dr. Thomas Djamaluddin mengatakan, satelit diperkirakan menumbuk Bumi pada tengah malam 23 September atau dini hari 24 September, saat diwawancara INILAH.COM via telepon (23/9).
Namun di mana tepatnya puing menumbuk Bumi belum bisa dipastikan secara akurat. “Posisi tumbukan baru bisa diketahui dua jam sebelum menumbuk Bumi,” paparnya.
Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 26 puing dengan satu puing seberat 130 kg akan menumbuk Bumi.
Puing-puing ini akan menghujani Bumi di area seluas 400-500 kilometer. Meski begitu, NASA dan LAPAN menekankan, kesempatan puing membayakan manusia sangat kecil.
Badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu memperkuatnya dengan menyatakan kesempatan puing mengenai manusia 1:3200.
“Kemungkinan puing jatuh di laut, gunung dan gurun. Karenanya, kesempatan puing mengenai manusia sangat kecil,” tutup pria yang akrab disapa Thomas itu.
