
Raksasa pencarian ini kini berbaik hati memberikan informasi mengenai seberapa banyak informasi yang telah dikumpulkannya kemudian mengambil kesimpulan siapa Anda. Namun nampaknya, algoritma Google yang terkenal itu ternyata jauh dari kata sempurna. Fasilitas itu malah membuat pengguna Google merasa geli karena menemukan diri mereka terdaftar dengan usia dan bahkan jenis kelamin yang salah.
Namun layanan hasil kerja keras Google membuat profil 350 juta pemegang akun di situsnya ini juga menimbulkan masalah. Hal ini memicu kembali perdebatan mengenai privasi yang marak dalam pekan ini setelah muncul pengumuman perusahaan ini akan mulai melacak penggunanya di semua situs, termasuk YouTube.
Detail ‘profil’ pribadi ini meringkas banyak hal dari kepentingan penggunanya, termasuk usia dan jenis kelamin. Google membangun profil rinci ini dengan memanen sejarah kunjungan pemegang akun di jaringan iklannya.
Namun, usia dan jenis kelamin ditentukan pengguna Google lain yang telah mengunjungi situs yang Anda kunjungi sehingga menyebabkan terjadi kekeliruan. Blogger dari situs teknologi Mashable menemukan, laman Preferensi Iklan Google mengasumsikan ia adalah pria setengah baya hanya karena minatnya terhadap teknologi dan komputasi.
Laman profil yang disebut Preferensi Iklan Google ini tersembunyi dalam menu pengaturan di Akun Google namun tetap bisa diakses langsung. Pembuatan profil mendalam semacam ini menimbulkan kekhawatiran bagi aktivis privasi.
“Konsumen memiliki kehidupan yang makin digital dan mereka sedang mengembangkan sebuah jejak data yang sangat besar tiap harinya,” kata direktur kelompok aktivis untuk privasi Electronic Frontier Foundation Rainey Reitman.(inilah.com)