Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab mengatakan, perubahan status BLU sangat fleksibel dalam proses pengelola keuangan kampus. Pasalnya, jika dengan status Badan Hukum Milik Negara (BHMN) pihaknya harus melapor ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sementara pemakaian dananya sangat memakan waktu lama.
Padahal dalam kegiatan akademik di perguruan tinggi pemakaian dana itu tidak dapat dibatasi waktu. Rochmat menambahkan, kelebihan lain dari status layanan umum ini adalah segala penerimaan yang diterima tidak termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sehingga PTN tidak wajib setor ke kas negara melainkan hanya melaporkan penerimaan dan pengeluarannya saja. “Tidak sulit bagi kami yang penting dana kemahasiswaan tetap ada,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Meski tetap akan mempertahankan status BLU, namun pihaknya masih menemui kendala pasca berstatus BLU. Misalnya, penyusunan laporan keuangan yang mesti dibuat dengan data yang akuntabel agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. UNY sendiri memakai tenaga dari beberapa sarjana dan ahli akuntasi serta auditor internal dalam penyusunan laporannya.
Sementara itu, hal senada juga turut diungkapkan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka. Dia mengatakan, pihaknya sedikit menemukan kesulitan dalam penyusunan perencanaan anggaran yang dilakukan satu tahun sebelumnya. “BLU lebih rumit dalam hal penyusunan perencanaan anggaran, meskipun tidak diwajibkan untuk menyetorkan dana dari masyarakat,” imbuh Akhmaloka.
Akhmaloka menerangkan, saat ini ITB masih dalam kondisi masa transisi. Yakni transisi dari status BHMN ke status BLU. Masa transisi ini, lanjut Akhmaloka, diperkirakan akan berlangsung hingga 2013 mendatang. “Meskipun sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), kami sedikit banyak masih menggunakan pola BHMN, walaupun secara bertahap akan menggunakan pola BLU,” paparnya.
Rektor Universitas Andalas (UNAND) Padang Musliar Kasim mengatakan, sudah tiga tahun ini UNAND memakai metode BLU dari sebelumnya yang menyandang status PTN murni. Senada dengan UNY, Musliar juga mengatakan dengan menggunakan sistem BLU pengelolaan anggaran kampus lebih sederhana dan cepat.
Menurut Musliar, keuangan lebih lancar karena sudah ada rancangan kegiatan dan pos anggaran kegiatannya sendiri dari setahun sebelumnya. “Jadi kami bisa bayar praktikum mahasiswa saat itu juga. Kalau tidak ada praktikum maka mahasiswa akan terganggu dalam proses akademik dan penilaian akhirnya,” urainya.
Menurut Ketua Majelis Rektor PTN ini, UNAND sudah membentuk badan pengawas agar pengelolaan keuangan tidak salah langkah. Musliar juga menyatakan, pemerintah harus tetap membedakan status BLU PTN dengan BLU lain misalnya dengan rumah sakit. Karena BLU PTN ialah jalan untuk keluar dari persoalan pengelolaan keuangan yang menghimpit hampir semua PTN yang telah mempunyai PNBP besar.
